Selasa, 31 Mei 2011

trip to Solo and Yogyakarta

Kereta Lodaya
Tanggal 24 - 28 mei 2011 kamarin, saya dan teman-teman kampus pergi ke solo dan yogyakarta. Kami ber-15 berangkat menuju solo menggunakan keret api Lodaya Pagi, kelas bisnis. Tepat jam 8, kereta membawa kami menuju stasiun Solo Balapan. Perjalanan ditempuh ± 10 jam dan kami tiba disolo pukul 6 sore. Selama diperjalanan banyak hal yang dilakukan, setiap orang berbeda-beda, misalnya uthy sibuk membaca novel, arlet dan gita sibuk mendengarkan mp3, devina sibuk dengan i-touch nya, oncom dan kiki sibuk mondar-mandir sambil cuci mata di kereta, selebihnya sibuk tidur dan main kartu, hehehe.
Astrid yang sedang nyenyak tidur :p
Karena kami menggunakan kereta kelas bisnis, tentunya dikereta itu tidak ada AC, melainkan hanya kipas angin dan jendela yang bisa dibuka. Ketika masih diwilayah jawa barat, udara masih bersahabat, lumayan dingin dan sejuk, tapi ketika masuk perbatasan antara jawa barat dengan jawa tengah, wooowww udara begitu tidak bersahabat, panas dan pengap. Ditambah lagi banyak pedagang yang masuk ke kereta untuk menawarkan dagangannya. Kalau kalian pernah naik kereta pasti kalian tau apa-apa saja yang mereka tawarkan. Lucunya mereka punya gaya sendiri untuk menjual barang dagangan mereka, misalnya popmie-kopi-popmie-kopi, atau aqua-mijon-aqua-mijon, atau nasi-ayam-pecel-hangat, atau seprit-tisu-seprit-tisu, dan lain-lain. 

Setelah lelah dalam perjalanan, akhirnya sampai juga di solo. Yeaaahh akhirnya liburan ini akan segera dimulai :) Kami menggunakan Gelora taxi solo, taxi ini beda dari taxi yang lain, karena bentuknya yang beda. Taxi biasanya menggunakan mobil sedan kalau taxi ini menggunakan mobil xenia, sehingga kami memilih menggunakan taxi ini, kami pikir ongkosnya juga akan lebih murah, tapi ternyata kami sedikit tertipu. Argonya super mahaaaaalllll... -,- 

Di Rumah
Setibanya kami dirumah tante dewi (tantenya kiki), yang pertama dilakukan adalah mandi mandi dan mandi. Rumah tante dewi lumayan besar, sehingga tidak ada yang harus tidur diluar kamar. Cewe-cewe berjumlah 7 orang, masuk kedalam 1 kamar besar, cowo-cowo terbagi dalam 2 kamar, 4 orang dikamar tengah, dan 3 orang dikamar belakang, semua kamar dilengkapi dengan AC, sehingga sangat nyaman untuk ditinggali beberapa hari. Setelah seluruh rangkaian bersih-bersih selesai, kami berkumpul dihalaman belakang untuk dinner dan merencanakan tujuan jalan-jalan esok hari.

Day 1 : Solo

Batik Solo Trans
Depan pendopo utama Keraton Surakarta
Jam 8 pagi kami berjalan kaki ± 2 km untuk mendapatkan shalter bus Batik Solo Trans, kalau dijakarta dinamakan busway. Setiap pagi kami harus melakukan rutinitas jalan seperti ini, dikarenakan penghematan ongkos jalan-jalan. Hehehe... Tujuan pertama adalah Keraton Surakarta. Setibanya disana, kami harus berjalanan kaki lagi kira-kira 500 meter hingga akhirnya tiba di pendopo utara keraton, sampai disana kami istirahat karena udara sangat tidak bersahabat, panas sekali dan yang terpikirkan saat itu adalah dimana AC berada? Hahaha... Setelah puas istirahat dan berfoto-foto kami memutuskan untuk masuk keraton dan menyewa seorang guide, tujuannya supaya kami tau tentang sejarah keraton lebih dalam. Masuk ke keraton, ada tata cara yang harus ditaati, yaitu tidak boleh memakai celana pendek atau rok pendek dan tidak boleh menggunakan sendal. Berhubung banyak teman-teman yang menggunakan celana pendek dan sendal, jadi kami dipinjamkan oleh pihak keraton rok panjang dan celana panjang. Sendal tetap harus dilepas. Ada satu hal yang super lucu, teman saya, gilang, tidak kebagian celana panjang, jadinya dia menggunakan celana bunga-bunga yang lucu sekali, hahaha... Gilang berbadan tinggi, dan celana itu jadi ngatung di pakainya, semua orang tertawa-tawa melihatnya. Termasuk guide kami, hahhaa...
Depan pendopo utama Keraton Surakarta
Gilang as Flower Boy :)
Kereta raja
Kami sangat menikmati wisata kami di keraton, selain melihat isi keraton kami juga berkeliling ke Musium Keraton, belajar sejarah sedikit sih, hehhee... Menarik dan kagum, yang paling menarik adalah sisilah keluarga. Contohnya Raja Pakubuwono X memiliki 1 orang permaisuri, 35 orang selir, dan 66 anak. Uuooowwwww juara banyaknya, hehee...

Tengkleng Ibu Dewi
Setelah puas dikeraton dan musium kami istirahat di Pasar Klewer. Tidak belanja, tapi menunggu datangnya penjual makanan khas Solo, yaitu Tengkleng. Tengkleng adalah makanan yang terbuat dari kambing beserta ‘jeroan’ nya. Tengkleng Ibu Dewi ini, tengkleng paling terkenal di Solo. Dengan peralatan sederhana dan membuka tenda dipinggir pasar, dagangan Ibu Dewi ini ditunggu-tunggu oleh para wisatawan dan warga sekitar, selain harganya murah, tengkleng ini juga enak sekali. Tapi sayangnya, saya tidak suka kambing, hehhehe... Tengkelng Ibu Dewi buka jam setengah 2 siang dan dalam waktu kurang dari 2 jam tengkelng ini sudah habis terjual. Bagi kalian yang penasaran, silakan datang langsung ke TKP.

Solo Grand Mall
Puas makan tengkleng, kami melanjutkan perjalanan menuju Solo Grand Mall menggunakan becak. Sebenarnya tidak ada plan ke mall, tapi kami tidak kuat kepanasan dan ingin mecari sedikit hawa surga dari AC, hehehe... Hingga sore tiba, tepat jam 5 kami pergi ke Gladag. Gladag adalah pusat makanan khas solo. Hanya buka setiap malam hari. Gladag adalah nama jalan, hanya saja kalau malam jalan itu di tutup tidak boleh ada kendaraan yang lewat, karena akan dijadikan pusat jajanan makan malam. Gladag buka jam 6, dan kami datang kecepetan, hehee. Kami menunggu di Mall PGS yang sudah tutup sambil bermain tebak-tebakan, hahaha maklum kalau sudah tidak tau mau ngapain, hanya tebak-tebakan yang bisa dilakukan. Saya menyarankan, kalau kalian ke Gladag, cobain makan tongseng, sate buntel, dan timlo, makanan2 itu super lezat dan muraaaahhh...
Gladag - Galabo

Day 2 : Jogja
Prameks
Stasiun Purwosari
Ke jogja bisa menggunakan kereta cepat Prameks (Prambanan Ekspres). Kereta ini khusus melayani penumpang dengan tujuan solo-jogja. Perjalanan ditempuh dalam waktu 1 jam. Kereta cepat ini didesain sangat nyaman dan sangat pas untuk orang kantoran yang sifat kerjanya ngelaju. Kerja di jogja, rumah disolo, atau sebaliknya. Tujuan hari ini adalah Candi Prambanan. Kami berangkat dari Stasiun Purwosari yang tidak jauh dari rumah. Tepat jam 10.42 kami berangkat. Diperjalanan, saya dan oncom bertemu dengan seorang wanita bernama Sinta. Kami ngobrol karena kebetulan dia adalah orang solo asli. Obrolan kami sebatas tempat-tempat wisata di Solo. Kami sangat ingin naik bus tingkat, kami menyebutnya Bus double dekker, hehee... Sinta bilang bis itu ada malam ini jam 7, karena kami sangat ingin naik bis itu, kamu memutuskan hanya ke candi prambanan saja hari itu, supaya bisa sampai solo sebelum jam 6 sore. Tadinya setelah dari prambanan, kami mau ke Kaliurang, melihat air terjun dan lainnya. Tapi dibatalkan saja, demi bus tingkat. 

Prambanan Temple
Di prambanan, kami tidak menyewa guide, karena keterbatasan dana, hehehe... jadi kami hanya masuk untuk berfoto-foto. Ohiya, sebelum masuk, kami sempat makan di warung disekitar candi, harga makanan dicandi itu sangat murah, sampai tergiur, tapi ternyata makanan yang datang kurang bersih dan tidak enak, pelajaran yang bisa didapat adalah jangan makan di warung itu, lebih baik makan dulu sebelum sampai prambanan.

Foto-foto di stasiun Maguwo
Sore tiba, kami langsung menuju Stasiun Maguwo menggunakan bus trans Jogja. Di Stasiun saya bertemu sahabat saya, Nitha. Dan kemudian pulang menuju solo lagi. Seperti rencana awal, kami pulang sore hari agar bisa naik bus tingkat, tapi ternyata setelah dikonfirmasi bus itu tidak pernah ada dimalam jumat seperti ini, bus itu hanya ada di hari sabtu dan minggu. Dan kami semua merasa tertipu dengan orang itu. Untuknya didekat situ ada warung bakso yang ramai, dan kami puas makan malam dengan baso 2 mangkok. Hehheee...
Hehheee, itu Uthy yang paling kanan
Day 3 : Jogja
Taman pintar
Horaayy, hari ini waktunya belanja belanji. Kami pergi seperti kamarin, sampai di stasiun tugu dan langsung jalan kaki dulu menuju Taman Pintar terlebih dahulu. Entah kenapa panasaran pengen masuk kesana, selain tempat wisata baru, taman pintar ini juga sangat mendidik untuk para anak kecil yang mau belajar. Di taman pintar ini lumayan lengkap, dan memang sangat cocok untuk anak kecil. Kalau diceritain taman pintar itu seperti apa, nanti jadi tidak penasaran, lebih baik langsung saja menuju TKP ya guys! Selain wisata kalian juga bisa sambil belajar mengenai banyak hal. Jangan lupa ajak adik, anak, atau siapa saja. Supaya pintar-nya sama-sama. Hehehe...

Setelah puas mengasah otak, kami naik becak ke Gudeg Yu Djum, gudeg yang paling terkenal di jogja, dan sangat lezaaaaatttt !! yummiii !!! walaupun agak sedikit mahal, tapi gudeg ini tetap ramai diserbu warga, kalau penasaran langsung ke TKP ya guys, di jl. wilijan. Jangan lupa mengajak saudara, kerabat, dan keluarga kalian. Hehehhe...

Kenyang makang, it’s time to shopping !!! pertama adalah beli oleh-oleh bakpia di jl. KS Tubun, ada bakpia 72, bakpia 25, dan bakpia Djava. Semuanya enak, tapi saya paling suka bakpia 75. Setelah itu belanja batik khas Jogja. Saya sih tidak tau mau belanja apa, karena saya terbilang cukup sering ke Jogja, jadinya saya hanya membeli beberapa titipan papa, mama, dan denny. Karena terlalu rame kalo belanja sama-sama akhirnya saya misah sendiri dan bertemu dengan teman saya Tees. Kami berbelanja bersama mencari titipan tersebut, sambil bercerita-cerita. Yang saya heran, denny nitip sesuatu yang beda dari yang lain, yaitu baju kusir kuda dan buku-buku budaya jogja. Yang paling mudah ditemukan ya baju kusir kuda, kalau buku-buku budaya jogja saya tidak tau harus mencarinya dimana. Puas berbelanja saya istirahat sejenak di Malioboro Mall bersama tees, sebelum akhirnya menuju Stasiun Tugu dan kembali ke solo. Sesampainya di rumah, ternyata dari semua teman-teman cewe, saya yang belanjanya paling sedikit, heheee... Maklum lah, mungkin pada jarang ke jogja, jadi puas2in belanja deh...

Naaahh begitulah cerita tentang liburan singkat saya bersama teman-teman kampus. Ada suka ada dukanya. Ada hal lucu dan ada hal yang tidak lucu. Ada yang bilang cinta lokasi tapi ada juga yang sampai dibuat nangis. Yaa begitulah, namanya juga kebersamaan. Sebelumnya saya akan memberikan rincian harga-harga di Solo-Jogja, siapa tau aja kalian akan ikut berlibur kesana juag bersama teman-teman.
Item
Harga
Keterangan
Kereta Lodaya
Rp 110.000,-
Kelas bisnis
Rp 130.000,-
Kelas bisnis (weekend)
Batik solo Trans
Rp 3.000,-
Hanya ada sampai jam 6 sore.
Trans Jogja
Rp 3.000,-

Gudeg Yu Djum
Rp 8.000,- s.d. Rp 30.000,-
Tergantung tambahan makanan.
Karcis taman pintar
Rp 15.000,-
Dewasa
Rp 8.000,-
Anak-anak
Rp 15.000,-
Tambahan masuk 4D
Nyewa angkot
Rp 30.000,- s.d. Rp 60.000,-
Tergantung jarak tempuhnya
Masuk Keraton solo
Rp 15.000,-
Harus bisa bahasa Jawa, agar lebih murah.
Guide Keraton
Rp 15.000,- s.d. Rp 50.000,-
Se-ikhlasnya.
Becak
Rp 3.000,- s.d. Rp 15.000,-
Tergantung jarak tempuhnya
Kereta prameks
Rp 9.000,-
Semua kereta sama hargnya kalau tujuannya Solo-Jogja.
Candi Prambanan
Rp 20.000,-
Khusus prambanan saja.
Rp 30.000,-
Prambanan dan candi ratu boko. Sudah free transportasi.
Bus tingkat
Rp 25.000,-
Per orang
Bakpia
Rp 15.000,- s.d. Rp 30.000,-
Tergantung rasa dan isi.
Tengkleng
Rp 15.000,-


Semoga info-info ini dapat bermanfaat bagi kalian yang akan berlibur. Saya sarankan, jika memang akan berlibur dengan jumlah orang yang banyak, lebih baik menggunakan kendaraan pribadi, selain akan menghemat ongkos, kalian tidak akan kerepotan. Karena angkuta umum di solo hanya sampai jam 5 sore. Lewat dari itu hanya ada taxi yang hitungnya lebih mahal. Di jogja, transportasi umum hanya ada bus, sehingga sedikit menyusahkan jika menuju tempat-tempat wisata. Selain itu, enaknya kalau berlibur ke sana adalah, orang-orangnya yang raman dan sabar.

Selamat berlibur, dan selamat beraktifitas ! 

Love, Alinda Rachmayani Permana