Bertahun-tahun bersama mu, tidak membuat ku cukup untuk mengenal mu.
Bahagia dan benci seolah menjadi satu dalam rasa ini.
Ketika cinta menggantungkan harapan, dan cinta juga yang menjatuhkan harapan.
Bersama mu, aku bahagia.
Tapi dengan mu, aku juga membenci.
Namun, aku rindu.
Ketika rindu ku terbelengu, ku dengar kabar tentang dirimu.
Menghancurkan harap ku.
Tanpa bimbang kamu gantungkan harapan dan dengan mudah kamu tinggalkan cinta.
Begitu klise alasan dari mu.
Sehingga hati ternoda.
Selamat tinggal, harapan.
Dan kamu bukan yang ku cinta.