Kamis, 29 Desember 2011

Touring to Purwakarta

Akhirnyaaa rencana jalan-jalan naik motor terlaksana.
28 december. Saya, Devina, Dadi, Gilang, dan Beni touring yang arahnya entah kemana. Loh kok? Iya, soalnya yang tau arahnya cuma the only one Gilang. Gilang yang punya jiwa petualang ini katanya sudah searching tentang sebuat Situ (Bendungan) yang katanya nih tidak jauh dari ciater. 

Formasi tour kali ini adalah 3 motor. Devina dengan Dadi, Saya dengan Beni, dan Gilang sendiri. Karena Gilang adalah EO tour kali ini, jadi dia yang harus memimpin perjalanan. *kayak apa aja pake dipimpin*

Rabu pagi, sebelum kami pergi, ada baiknya untuk sarapan bersama sekalian ngasih tau tentang arah tujuan tour kali ini. Kami memutuskan untuk sarapan di Ketupat ala Padang di jl. Harian Banga. Tapi yang terjadi adalah kita ngobrol sambil sarapan dan malah cerita tentang liburan saya waktu di Jogja kemarin -.- Oke lah tidak apa-apa, yang penting tujuan sekarang adalah jalan ke Lembang via Punclut (Puncak Ciumbuleuit). Kenapa lewat sana? menghindari macet di jalan setiabudi. Sekalian melihat pemandangan indah di sepanjang jalan punclut. Hamparan bukit-bukit yang dingin dengan view kota bandung. amazing!

Selama perjalanan saya tidak henti-hentinya menarik nafas dan buang nafas. Hahaha aneh yaa? tapi entah kenapa saya suka sekali melakukan itu, apalagi kalau sudah menghirup udara di pegunungan. Huuwwoo menyegarkan sekali. Ya, saya suka pemandangan! saya suka di gunung, dibukit, diketinggian, dan saya suka udara yang sejuk. Makanya saya paling senang kalau lewat punclut atau dago bengkok kalau mau ke Lembang.

Setelah lewat punclut, sampailah kami di Lembang. Lembang juga memiliki udara yang sangat sejuk dengan pohon-pohon yang tinggi, selain itu banyak sekalai tempat wisata disana. Tapi tujuan tour kali ini bukan Lembang, melainkan sebuah Situ. Oke perjalanan saya dan teman-teman terus dilanjutkan hingga sampailah kami di sekitaran Ciater. 

Saya dan Beni tiba-tiba punya feeling tidak enak.
  • Pertama, karena kok perjalanan ini tidak sampai-sampai. 
  • Kedua, kata Gilang, Situ nya berada tidak jauh dari Ciater. 
  • Ketiga, ketika saya tanya ke Gilang 'Gil, masih jauh ga tempatnya?' kata Gilang 'lumayan'. Oke sangat tidak menjawab pertanyaan, bukan? Hahhaaa..
Tidak lama kemudian, sampai lah kami di pertigaan antara Ciater, Subang kota, dan Subang kabupaten. Karena diantara kami tidak ada yang tau arahnya, Gilang menunjukan jalan melewati Subang kabupaten. Begitu ditanya lagi ke Gilang masih jauh atau tidak, jawabannya masih sama 'lumayan'. Dan perjalanan terus dilakukan. Ketika di pertigaan itu, Beni punya inisiatif untuk nge-nol-in km di motornya, supaya tau kategori lumayan menurut Gilang itu berapa kilometer. Hehehe.
Lalu, tercetuslah pertanyaan saya pada beni.
'Ben, kita ke situ mana sih? kok ga sampai-sampai? pantat gw udah sakit nih, udah pengen berdiri. udah hampir 2jam loh perjalanannya..'
Kata beni
'ga tau nda saya juga, pantat saya juga udah ga enak.'
Yah sepanjang jalan akhirnya cuma bisa ngedumel karena ga sampai-sampai dan juga diem ngeliatin plang di sepanjang jalan. Dalam hati, 'ini daerah mana sih?'. Tidak lama kemudian saya teriak,
'Ben, udah nyampe purwakarta dong ini! buseeet sebenernya kita mau ke situ mana sih ben? yaampun jauhh yaah ben..'
Kata beni,
'Yaampun, ini ya nda versi sebelah sana nya Ciater. 29km loh nda. Aduh pantat saya nda.. Hahhaaa'
Geblek emang versi sebelah sana nya atau lumayan-nya Gilang. Hahhaaa alhamdulillah nyaa begitu Beni udah heboh kita masuk Kabupaten Wayasana, dan disitu pula kita sampai. Yeaaay! akhinya sampai jugaaaa. Jadi, tempat yang sebenernya kita tuju adalah Situ Wayasana di Purwakarta. Waktu kita mastiin ke Gilang beneran ini tujuan nya, dia pun memastikan bahwa iya emang ini. Dan dengan polosnya, Gilang bilang 'gw juga ga tau kalo ternyata sejauh ini. kalo di liat dari google kayak nya ga terlalu jauh' YA KALEEE dari google mah keciiillll kaaann yaaahh? OMG!

Sesampainya di Situ itu, kami hanya menikmati pemandangan sekitar Situ sambil makan jagung bakar dan beberapa cemilan yang khusus di bawa Devina. Btw, waktu mau masuk ke area situ harus bayar parkir Rp 2.000,- dan juga bayar lagi masuk ke 'pulau' kecil di atas situ Rp 2.000,-. Kalau mau duduk-duduk santai bisa sewa tikar Rp 5.000,- sepuasnya. Menikmati cemilan jagung bakar cukup dengan Rp 4.000,-. Kalau bosan, bisa naik sepeda air alias bebek-bebekan yang bisa di sewa sepuasnya juga, cukup Rp 5.000,- per orang. Bisa naik sepeda air yang ber-2 atau ber-4. 

Just for info juga nih, kami rada bingung ama 'pulau' kecil yang ada di tengah-tengah Situ. Ada beberapa batu yang mirip nisan. Ternyata setelah dilihat beneran nisan. Pulau itu terdiri dari beberapa makam. Serem yah.. Saya juga ketakutan mulu disitu. hihiii

Btw, sekian dulu ceritanya. next time saya lanjutkan. 
Bye!

Galau? END!

Teman-teman, yang baik hati, yang pengertian, yang penyemangat, yang penghibur, dan yang segala macam. Terimakasih karena kalian sudah banyak membantu saya untuk mengatasi ke-galau-an ini. Galau kerena mau ditinggal menikah sama seseorang yang special. FIUHH!
Sudah cukup saya menangis dalam diam di mobil menuju jogja, menangis diam-diam dimalam hari dikosat-an nita, menangis berhari-hari di kamar kost-an sendiri yang teramat sepi ini. Sudah cukup rasanya menangis tidak karuan dalam solat saya. Sudah cukup! 
Cukup lelah untuk semuanya.
Mungkin situasi dan kondisi yang sangat tidak menduduk membuat ke-galau-an ini semakin menjadi-jadi. Tapi untunglah saya punya teman dan sahabat yang bisa membuat saya sedikit tersenyum dan kembali berfikir, untuk apa saya menagisi sesuatu yang memang bukan untuk saya?

Biarlah, mungkin Dia memang bukan tujuan hidup saya. Dan saya harus ikhlas, ikhlas untuk semua hal yang memang akan terjadi. Ikhlas karena memang saya dan Dia tidak berjodoh, ikhlas karena mungkin pertemuan singkat dan diam-diam di acara pernikahan waktu itu adalah yang terakhir, ikhlas karena Dia sudah bersama orang lain, ikhlas karena sebentar lagi (6bulan lagi) dia sudah memiliki istri dan menjadi suami orang, ikhlas karena memang kedepan nya saya tidak mungkin bersama dia lagi, dan yang terakhir ikhlas karena kita memang cuma bisa berteman.
Ikhlas! Saya rasa, saya harus belajar lebih giat untuk ikhlas. Mulai dari teori ikhlas sampai aplikasi ikhlas dalam kehidupan.

Kata Dini, selama belum ada kata ijab, semua bisa berubah. Semua bisa terjadi dalam 6 bulan.
ah! tapi tidak. Saya tidak boleh berniat jahat sedikit pun dengan Dia.
Biarlah waktu yang akan menjawab semuanya.
Terimakasih semuanya, telah membuka jalan pikiran saya lebih baik.

Selamat untuk mu, semoga engkau bahagia.

Senin, 26 Desember 2011

Tika & Reza's Wedding


Hari bahagia buat temen saya Atika Tyagitawati dan Ilham Reza Saputra. Setelah menjalani masa pacaran yang cukup lama, sejak SMA, akhirnya pasangan yang beda umurnya kurang lebih 9thn melakukan akad nikah di Masjid Agung Jawa Tengah pada tanggal 17 Desember 2011. Bahagia sekali menjadi Tika, lulus kuliah sebentar lagi, tapi status sudah menjadi istri. Setidaknya, Tika ga perlu nyari pendamping wisuda nya nanti. Hehhee..

Saya senang sekali, bisa hadir di acara akad nikah dan syukuran pernikahan teman sendiri. Menurut rencana, Saya akan hardir besama Winda dari Bandung, Ocha, Iqbal, dan Ipeh dari Jakarta. Namun pada kenyataannya tidak demikian. 

Di kosan.
Rencana awalnya, Winda dan Ocha akan menjemput saya dikosan jam 7 malam dan langsung ke stasiun bandung untuk melakukan perjalanan ke Semarang dengan Kereta Eksekutif Harina. Kemudian, iqbal dan ipeh akan menyusul dan kami semua bertemu di Stasiun. Tapi yang terjadi adalah, Ocha dan Winda tidak bisa menjemput saya di kosan, karena jam 7 itu mereka berdua masih ada di tol, kalau harus menjemput saya terlebih dahulu pasti akan sulit dan takut ketinggalan kereta. Akhirnya, saya pun shock, bingung harus ke stasiun naik apa. Panik karena sudah jam setengah 8. Lalu saya coba untuk menghubingi kiki dan minta antar ke stasiun, tapi ternyata dia pun menaruh mobil nya di depan kosan saya cuma dia nya langsung pergi dengan oncom. Ah! bingung harus minta tolong siapa! Kalau di hitung-hitung, tidak mungkin rasanya memanggil taksi, karena jalanan macet sekali dan cuma satu kemungkinan nya, yaitu naik motor. Terbesit lah saya untuk menghubungi Gilang, dia kan kemana-mana naik motor dan suka ngebut. Ternyata setelah saya hubungin dia pun bisa mengantar saya ke stasiun. Alhamdulillah, nyampe lah saya di stasiun dengan terburu-buru. Thanks banget lah ya buat Gilang. Malam minggu nya gw ganggu sebentar. Hehheee.

Di stasiun.
Lari-lari bawa koper. Jam sudah menunjukan pukul 9 malam. Kereta Harina akan berangkat pukul 9.30 malam. Tapi, kemana iqbal dan ipeh? kenapa hanya ada ocha dan winda? Setelah di konfirmasi, mereka masih di tol pasteur. OMG! yakin se yakin-yakinnya kalau mereka berdua akan terlambat. Akan tertinggal kereta. Benar saja, Saya dan winda dengan cemas menunggu iqbal dan ipeh di kereta. Ocha bulak-balik keluar masuk kereta untuk menunggu iqbal. Ocha sibuk nyari masinis nya untuk meminta tolong di perlama sedikit keberangkatan kereta nya. Apes! Kereta Harina ini pergi sesuai jadwal. Dan iqbal ipeh pun tertinggal. 

Di Kereta Harina.

Gerbong eksekutif 1, seat number 5A, 5B, 5C, 5D, 6A, dan 6B. Kursi kosong ada 2 seat. Saya, winda, dan ocha merasa bebas mau duduk dimana saja. Kereta ini dingin sekali. Membuat kami sibuk mencari kehangatan. Akhirnya mundar-mandir lah kami ke luar gerbong. Dinging membuat setiap orang merasa lapar dengan cepat, tertuju lah kami di cafetaria kereta ini. Hangat. Kami bercerita tentang iqbal dan ipeh, tentang semarang, tentang pernikahan, dan tentang yang lainnya. Sampai tidak terasa badan ini sudah berkeringat. Saatnya kembali ke tempat duduk dan tidur. Sampai berjumpa di Stasiun Tawang Semarang!

Di Stasiun Semarang Tawang
Voilaaaa, Semarang. This is the first time for me, ke semarang naik kereta. Sebelumnya saya ke Semarang naik pesawat dan kemudian naik bis. Jadi ini pertama kalinya saya melihat stasiun semarang tawang. Ocha dan winda langsung memesan kereta untuk balik ke bandung lusa. Saya cukup duduk-duduk melihat interior design di stasiun ini. Ohya, saya akan langsung ke jogja setelah syukuran selesai. Jadi tidak perlu memesan tiket kereta ke bandung. Kami bertiga akan dijemput oleh supir pribadi tika. Kami menuju rumah kost yang tika booking sebelumnya. Untuk sekedar mandi, ganti baju, dan make up. 

Dikosan Tika.
Horeee. Ketemu teman lama, ada Weni, Nindya, dan Sharin. Mereka sudah make up maksimal untuk acara ini, sedangankan kami masih muka lusuh. Mandi cukup sebentar, kemudian dandan. Berhubung saya tidak bisa berdandan sendiri, winda yang make-up in saya. Jilbab saya pun di mix ama Sharin. Hahaa. Dalam sekejab kami semua sudah cantik, dan siap menunggu taxi untuk ke masjid agung. Show time!

Di Masjid Agung Jawa Tengah
Saya melihat gadis cantik, Tika. Tika yang jarang dandan, tiba-tiba bak menjadi putri keraton. She's beautiful! Dan begitu menyenangkan karena bertemu teman-teman vidatra yang lain. Selamat melihat foto-foto akad nikah.



 











Di Pesta Keboen
Tika dan mas reza memilih tempat ini untuk acara syukuran pernikahan mereka. Tempat yang tidak begitu besar, tapi unik. Konsep awalnya adalah sebuah restoran yang bertema vintage, tapi disulap menjadi lokasi wedding yang beda dari yang lain. Tika memilih tempat ini karena, tempat ini tika banget. Simpel, Vintage, Unik, dan Romantis. 
Menu makanan yang dihidangin memang ga banyak, tapi semuanya adalah kesukaan anak-anak vidatra. HAHAHA ada mpek-mpek, steak, kambing guling, siomay, dll. 
Saya, winda, ocha, weni, nindya, dan sharin udah maksimal banget makan disana. Secara kami disana sekitar 6jam. Kok lama yah? ya iya, karena kami harus nungguin anak-anak jogja yang telat dateng ke semarang dikarenakan sesuatu yang teramat penting. Hedeeehh, tau lah yaa sebanyak apa saya makan disana -____-
Hoaamm, setelah menunggu berjam-jam dan sudah kenyang maksimal baru lah itu rombongan dari jogja pada dateng. Tamu-tamu udah pada pulang, makanan udah sisa, dan mereka tetep bela-belain dateng karena satu, VIDATRA! Persahabatan kami, anak-anak vidatra, ga pernah ada yang bisa menyaingi. Mau acaranya dimana, kapan, setelat apapun, mau ketemu cuma setengah jam, yang namanya hajatan pasti di samperin. Itu lah, mengapa kenapa saya selalu mencintai almamater sekolah saya. I loveeeeeeee youuuu!
Untuk konsep acara syukuran pernikahan, semuanya sederhana. Tidak ada acara adat apapun, karena memang kedua mempelai tidak menginginkan ada acara adat. Lalu konsep yang menikah hanya dipelaminan, itu tidak terjadi disini. Tuan dan Nyonya ini sibuk berkeliling untuk menyapa para tamu undangan. Emang sih, kadang tika suka ga bisa diem. hahahhaaaa.. Seenggaknya, bikin yang punya hajat dengan tamu lebih akrab. Dan kita yang sudah datang jauh-jauh tidak merasa di cuekin. hehhee
Mari, lihat-lihat saja fotonya. Sorry, narsis dikit gak apa-apa yaaa :*









 Fiuuhh! Acara hari ini pun berakhir, waktunya kami untuk ke guest house, istirahat, mandi, dan tidur sejenak. Semua anak-anak tanpa terkecuali kelelahan maksimal. Capek di perjalan, dari bandung-semarang atau dari jogja-semarang. Demi tika, apa sih yang enggak... Hehheeee.. Di guest house yang kami booking itu, semuanya kompak langsung tidur. Dan terbangun untuk dinner. Pilihan dinner kali ini adalah sekitaran simpang lima, atau depan sma 1 semarang. Banyak pedagang yang menjual makanan khas semarang. Menu yang saya pilih adalah nasi brongso dan tahu gimbal. Ayeeey, nikmat sekali! Buat yang suka jeroan, silakan mencoba nasi brongso. hehehe..
We are VIDATRA 2008.



Love, Alinda Permana.

Minggu, 25 Desember 2011

Beautiful Merapi

Hai readers, tanggal 20 december kemarin saya berlibur ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Ya, Yogyakarta selalu menjadi kota paling istimewa buat saya. Istimewa karena kota ini menyimpan beribu kenangan dan berjuta tempat wisata. Salah satu tempat wisata yang dari dulu membuat saya penasaran adalan Wisata Merapi. Wisata ini dimulai sejak terjadinya erupsi merapi alias meletusnya gunung merapi. Karena kejadian itu, banyak sekali rumah-rumah warga yang hancur dan tertutup debu abu vulkanik dari gunung tersebut. Selain rumah yang pada hancur, banyak juga korban yang meninggal. Salah satunya juru kunci merapi yang juga abdi dalem Keraton Ngayogyakarta yang tak lain dan tak bukan adalah Mbah Maridjan (ROSOOOO) !!

Jam 10.30 pagi Tees menjemput saya di kost-an temen saya di jalan kaliurang km 7. Karena tidak tau medan nya seperti apa, saya hanya menggunakan kaos dan jeans tanpa membawa jaket. Saya fikir, jogja itu panas jadi tak perlu jaket. Perjalanan dimulai dengan bercerita-cerita sekilah tentang merapi. Tees sudah pernah kesana, ya jelas karena dia tinggal di Jogja dan dia juga pernah memberikan bantuan langsung ke masyarakat di sana. Seengaknya, saya pergi bersama orang yang tau lokasi. Karena waktu saya tidak banyak di hari itu, saya memutuskan untuk wisata sebentar saja, sekedar naik, foto-foto, dan mengunjungi rumah Mbah Maridjan. 

Ternyata, perjalanan saya diluar dugaan. Memasuki jalan kaliurang atas, cuaca mendung dan dingin menyambut kedatangan saya. Bbbrrr dingin sekali, kesana tanpa membawa jaket itu fail banget. Tapi yasudah tidak terlalu penting, yang penting sampai dan melihat keindahan merapi. Tees memberikan penjelasan banyak tentang merapi, dimana tempat evakuasi, tempat lahar merapi, desa-desa yang dulu terisolasi, kali-kali yang rusak, dll. Wooww semakin penasaran seperti apa merapi itu. Untuk masuk ke kawasan merapi, setiap pengunjung harus membayar tiket masuk sebesar Rp 3.000,- per orang dan pengunjung akan disuguhi pemandangan desa-desa yang belum semuanya pulih. 

Sampai lah saya dan Tees di tempat parkir wisata merapi, untuk parkir motor harus membayar Rp 2.000,- dan mobil Rp 4.000,-. Kami harus memarkirkan kendaraan pribadi karena untuk naik ke atas hanya boleh menggunakan kendaraan yang sudah di siapkan warga. Hitung-hitung sih untuk pemasukan warga sekitar. Setiap kendaraan yang ada bisa disewa, mulai dari mobil jeep, motor trail, dan motor bebek biasa. Kalau tidak ingin menyewa kendaraan, setiap pengunjung bisa berjalan kaki ke atas kira-kira 1km saja. Ohya, setiap pengunjung harus berhati-hati karena jalanan licin dan dipinggi jalan langsung jurang. woow menyeramkan yah, tapi kalau dilihat langsung malah menyenangkan karena begitu indah.

yeaaay, ini lah setengah puncak dari merapi. Indaaaahh sekaaalliii. Keindahannya membuat udara yang dingin menjadi hangat. Hahahaa beautiful merapi. Tapi sayang, kemarin tertutup kabut tebal jadi keindahannya berkurang sedikit. 
Foto disebelah itu tepat di tengah-tengah, kalau tidak kabut kita bisa naik ke atas dan sampai ke puncak. Hmm sayang sekali yah sudah sampai sana tapi tidak ke puncak. Tandanya next time, saya harus ke merapi lagi untuk melihat gunung ini lebih dekat. Let's join!

Setelah menikmati keindahan setengah puncak itu, saya lanjutkan menuju desa Mbah Maridjan, tempat nya tidak terlalu jauh dari puncak. Setiap pengunjung harus berhati-hati, sebab jalannya belum bagus dan banyak sekali gumpalang pasir. Kalau hujan udah mirip lumpur. Kyaaa!
Sedih nih. why? lihat rumah si mbah yang udah rata ama tanah yang tertutup abu.
Ga heran sih, karena letak rumah mbah dengan merapi cukup dekat. Udah gitu si mbah pake acara ga mau ngungsi dari merapi jadi ya dengan sangat sedih ikut menjadi korban. Foto dibawah ini yang di atep-in, itu adalah tempat dimana mbah maridjan ditemukan.
 
Ada lagi yang menyedihkan, yaitu ketika melihat mobil apv yang digunakan untuk evakuasi, malah hancur, gosong terkena abu panas. Alhasil menjadikan 2 wartawan meninggal saat kejadian. 
Cerita tentang meninggalnya kedua wartawan ada disini, semoga tetep bisa kebaca yah.
Berhubung saat kesana malah hujan deras, alhasil saya dan tees harus menunggu di warung kecil milik mbah putri yang juga istri dari adik mbah marijan. Dari warung itu terlihat jelas gunung merapi yang berdiri tegak dan gagahnya. Sungguh keindahan alam yang Allah ciptakan. Amazing! 

Setelah lama menunggu hujan yang tak kunjung reda, ternyata disekitaran merapi mengeluarkan asap yang ternyata dari belerang. Asap itu semakin lama semakin besar dan menggumpal di awan. Kemudian tees menanyakan penyebab dari asap tersebut kepada mas-mas petugas yang khusus mengontrol keadaan merapi. Dari penjelasan nya, ternyata hujan deras menyebabkan belerang yang ada dilereng gunung naik sehingga asap belerang menyembur ke atas. Dan juga efek lainnya bikin ada aliran ke kali-kali di sekitar merapi, seperti kali kuning, kali gendol, dll.

Ohyaa, ada yang bikin saya cengok lagi. Ada masjid yang deket banget sama rumah mbah maridjan, tapi masjid itu sampai sekarang masih bagus dan utuh. Hanya bagian depannya saja yang rusak, selebihnya masih bagus. Oh benar-benar keajaiban.

Hiuhh. Menyenangkan sekali wisata alam kali ini di merapi. Rasa penasaran saya seperti sudah terbayarkan. Tapi next time saya masih pingin ke merapi lagi, penasaran pengen bisa sampai ke puncak merapi. Lain kali, saya ga akan cuma berdua kesana, seengaknya saya akan mengajak temen-temen dari bandung yang juga pengen liat merapi. Btw, sebelum saya pulang saya sempat memotret beberapa testimoni dari para pengunjung merapi.

Just for info juga, ada foto-foto tentang juru kunci merapi yang ternyata turun temurun dari bapaknya mbah maridjan, mba maridjan, dan adeknya si mbah. wooow!
Semoga setelah membaca ini, temen-temen yang baca bisa tertarik ke wisata merapi. Supaya kita bisa lebih menghargai alam dan juga secara langsung membantu perekonomian warga sekitar lereng merapi. Happy holiday, guys.

Love, Alinda Permana

Sabtu, 24 Desember 2011

untitled

Pernah ga kalian ngerasain galau se galau galau nya?
Hal itu lagi gw rasain sekarang..
Yeah, cinta selalu membuat setiap yang merasakan nya menjadi galau.
Galau entah dari mana kata itu, cuma sekarang emang lagi tren banget tuh galau.
Heuh! galau to the max.

To the point, gw galau karena seseorang yang gw tunggu-tunggu cinta nya kembali pada gw, ternyata oh ternyata memang tidak akan pernah kembali. YOU! Kamu yang sejak terakhir kita bubar selalu ku tunggu suaranya. Kamu yang sejak kamu pergi selalu ku tunggu kapan lagi bertemunya. Kamu, ya kamu, kamu yang berbadang tinggi besar, berkulit sawo matang, bermotor ninja, bertempat tinggal di hop 1, anak bungsu yang jago main basket, ya kamu, tau kan? iya kamu. Kamu yang mencampakan ku.

I wish u were here. 

Kamu yang mapan, ganteng, bahagia, pintar, dan kamu yang sekarang sedang menunggu hari bahagia dengan kekasih mu. En cule! i'm still in love with you. Don't you know that? i'm waiting for you to the while, to bring me to the future. Tapi sekarang apa? Disaat aku sedang bahagia karena perhikahan teman ku disitu juga aku menanggis. Aku menangis karena melihat kebahagiaan mu. Apa, apa yang bisa aku lakukan? Kamu begitu nyaman bersamanya, sedangkan aku disini harap-harap cemas, apakah pernikahan mu itu akan terlaksana? 
Aku berharao Tuhan merubah segala nya dalam enam bulan ini. #akujahat
Ku mohon Tuhan, ajari aku untuk melepaskan ini semua. Ajari aku untuk ikhlas bahwa memang bukan dia yang terbaik untuk ku. Ajari aku untuk menerima semua ini, Tuhan. Allah ku, aku salah karena aku menangisi sesuatu yang seharusnya tidak aku tangisi. Aku salah, dan maakan aku.

Kisah Klasik GPMB

Beberapa tahun yang lalu (2003), saya bersama tim rombongan Marching Band pergi ke Jakarta untuk urusan lomba. Lomba marching band paling bergensi di Indonesia itu adalah lomba pertama yang saya dan tim saya ikuti. Grand Prix Marching Band (GPMB) itu nama lombanya, semua anggota marching band pasti tau betapa bergengsi nya ajang tersebut. 

Saat itu, saya masih SMP dan saya memiliki pacar alias teman dekat yang duduk di bangku SMA. Dia bukan anggota marching band seperti saya, dia anak basket yang berbadan tinggi besar yang selalu men-support saya. Tanggal 19 December 2003 saya pergi bersama rombongan ke jakarta dan ditanggal yang sama dia pun pergi ke jakarta untuk bertemu keluarganya. Dia lelaki yang tidak henti menghubungi saya, menanyakan kabar saya, mengontrol makan saya, dan dia adalah laki-laki yang membuat saya semakin kuat dalam menghadapi perlombaan ini. Dari mulai berangkat sampai pulang lagi, dia tidak henti-hentinya menghubungi saya. Maklum, saat itu saya hanya anak SMP yang belum terlalu mengenal jakarta.

Saya dan rombongan menginap di salah satu wisma di TMII yang ternyata begitu jauh dari tempat tinggal dia di kawasan bekasi. Di hari pertama ketika saya datang, saya hanya beristirahat di kamar dengan teman-teman yang lain. Saya sekamar dengan teteh saya yang notabene adalah mantan pacar Dia. Hmm ya Dia mantan pacar teteh saya, tapi mereka sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi kok, teteh saya ga mungkin bohong sama saya dan Dia pun menyakinkan saya bahwa sudah tidak ada hubungan antara mereka berdua. Lagian saya dekat dengan Dia jauh setelah Dia putus dengan teteh saya. Ohya, teteh saya dan Dia seangkatan dan seumuran. Hehehe :)
Balik lagi, di hari pertama saya sampai, Dia bilang bahwa besok Dia akan datang ke wisma untuk menyemangati saya dan katanya Dia akan datang membawa sesuatu untuk saya, hhmm rasanya sudah sangat tidak sabar ingin bertemu. 

Keesokan harinya, saya dan rombongan bangun sangat pagi yaitu jam 3 pagi. Kami diharuskan untuk berolahraga dan berlatih sebelum melakukan GR di Istora Senayan. GR akan dilakukan jam 9 pagi, jadi tidak ada waktu untuk bangun siang. Nah, selesai saya berolahraga dan berlatih, saya mengecek HP yang kebetulan tertinggal di kamar. Ternyata, oohh ada banyak sekali missed call & sms di HP saya. Semuanya dari Dia. Waw ternyata Dia datang pagi ini ke wisma, saya langsung kiput tergesa-gesa dan serba bingung. Disatu sisi saya harus mandi karena sangat berkeringat, tapi kamar mandi pada dipake orang, begitu juga di kamar-kamar yg lain. Tidak lama kemudian, "liindaa liinndaaa, ada tamu tuh buat kamu nungguin di depan." atau ada "Liin liinn, pacar mu lin ada di depan" atau ada lagi yg sambil ngetok-ngetok kamar "mba linda, ada mas-mas yang nyariin didepan. ganteng ya mba" dll. Semuanya bikin saya makin kiput, akhirnya tanpa banyak mikir saya langsung ganti baju tanpa cuci muka dan langsung ke depan. Dan what?

Dia yang berbaju putih bercelana jeans, tersenyum lebar begitu saya muncul sambil memberikan sekotak coklat yang sangat banyak. Yyyuumm! Senang rasanya, karena sebelumnya Dia melarang saya makan coklat karena takut gendut :p eh saat itu Dia baik sekali. Katanya "Coklat ini hadiah supaya kamu lebih semangat lombanya. Kalau kamu mainnya bagus dan menang, aku kasih lagi yang lebih banyak. Semangat yah!" Damn! kelepek-kelepek. Rasanya ingin meluk tapi ga mungkin karena saat itu sedang ramai om-om official yang nyiapin alat. Hehehe.. Btw, Dia datang bersama saudaranya Iqbal. Saudaranya ganteng sekali, sampai mba dewi kekeuh minta kenalan :) Saya dan Dia berbincang tidak terlalu lama, sebab waktu nya mepet dan juga Dia punya banyak teman disana yang setiap lewat harus ngobrol. Yah, nasib jadi orang yang punya banyak teman :)

Sebelum pergi, Dia sempat bilang bahwa dia akan mengusahakan nonton di semi final dan final. Aaaww senangnya. Semua itu berefek sangat baik. Dari mulai GR sampai di Hari H, semangat itu tidak pudar. Saking saya kepengen nya dapet coklat lagi, saya bela-belain untuk tampil maksimal kalau bisa tidak ada kesalahan sama sekali. Alhamdulillah nya, semua itu kejadian. Saya benar-benar tidak melakukan kesalahan sedikitpun. Itu terbukti karena penghargaan yang diberikan pelatih kepada saya. Sehingga saya berkesempatan untuk duduk di executive class di Garuda Indonesia dan menjadi Leader untuk event selanjutnya. How happy i am!

Semua ini berkat usaha dan doa dari semua temen-temen, keluarga, dan orang tua. Terutama support dari Dia. Merci Cherie :*

Btw, sekarang udah akhir 2011. Ya Tuhan, sudah lama sekali cerita ini tapi saya tetap mengingatnya. Karena kenangan saya sama Dia tidak akan pernah saya lupakan. Hhmm cerita klasik jaman SMP akan selalu saya kenang.

Love, Alinda.

Minggu, 11 Desember 2011

Cerita Saja #1

"Penyesalan itu selalu datang belakangan, setiap pertemuan selalu ada perpisahan, dan kesedihan ada ketika kita kehilangan"
Saat itu saya masih kecil, masih SMP dan belum mengerti apa itu cinta, apa itu kasih, apa itu sayang, dan apa itu pacaran. Yang saya tau hanya cinta, sayang, dan kasih saya untuk mama dan papa. Saya hanya tau berteman dan bersahabat. Saya hanya tau bermain dan belajar. Saya tidak tau yang lain, sampai saya bertemu seseorang, seseorang yang telah merubah hidup saya. Merubah saya dengan sangat cepat, rapi, dan berkesan. Ya, saya sangat terkesan dengan kamu yang dewasa, pintar, bijaksana, future minded, dan lovable. Itu kamu, Aldrin.

"Aldrin, kamu datang disaat yang tepat. Dengan caramu, kamu mendekati ku. Dengan kepintaranmu, kamu mengajari ku. Dengan kasihmu, kamu mencitai ku. Terimakasih Aldrin."
The beginning .

17.30-friday 
Aku baru saja sampai rumah, dan telfon rumah terus berdering.
"Maaaa, angkat dong ma, berisik tuh bunyi mulu, aku mau langsung mandi nihh keringetan banget." aku berteriak dari dalam kamar.
"Kamu aja kenapa sih, paling juga temen kamu!" Perintah mama sambil balas teriak.
"Aku mau mandi, yaudah biarin gag usah diangkat"
Aku langsung masuk kamar mandi dan menghiraukan suara telfon yang berdering. Tidak lama, mama mengetuk pintu kamar mandi sambil teriak "Nih, telpon buat kamu, mama bilang apa?" aku yang lagi asik sabun-an kaget karena jarang banget ada temen ku yang nelfon jam 6 sore, secara itu jam nya solat magrib.
"Hah? bilang aja nanti telfon lagi!"

19.00
"Ma, tadi siapa yang nelfon?" tanya ku di meja makan saat dinner dengan keluarga dirumah ku yang sederhana ini.
"Ga tau, mama tanya tadi dia cuma bilang temen mu. Dari suaranya sih laki-laki" Jawab mama sambil nuangin nasi ke piring ku.
"ohh paling si Pidip ato gag si Billy"
"Kayaknya bukan deh, soalnya mama baru denger suaranya tuh. Temen marching band kamu kali ya teh.. Tadi mama udah suruh dia kalau penting telfon lagi aja nanti jam 8."
"Hah? siapa ya maa?" Tanya ku dengan wajah bingung.

19.40
Kring.. Kring.. Buru-buru aku mengangkat telfon. Perasaan penasaran ku membara.
"Hallo?"
"Hallo, Najwa nya ada?" Sapa orang disebrang sana.
"Ini Najwa, ini siapa?" Tanya ku tidak sabar. Aku yakin, laki-laki ini yang tadi menelfon.
"Aku Aldrin, ini Najwa yang anak SMP kan? yang ikut GBM?" Tanya Aldrin yang terburu-buru. GBM adalah tim marching band yang aku ikuti sejak SD kelas 4.
"Iyah, ini Aldrin mana ya? Aku ga kenal Aldrin soalnya, mungkin kamu salah telfon kali. Soalnya Najwa anak SMP ada dua." Penjelasan ku meyakinkan agar tidak salah orang.
"Aku tau ada 2 Najwa di SMP, tapi yang satu ikut GBM yang satunya lagi kagak kan. Ini Aldrin, anak SMA. Salam kenal ya Najwa, rumah kamu di PC 6 yang deket pertigaan kan? Aku ada di deket rumah kamu loh.. Coba deh kamu keluar rumah."
"Idih, enggak ah.Aku takut keluar malem-malem. Eh udah dulu ya, aku mau nonton TV nih." Aku agak gag suka sama laki-laki super PD yang baru ku kenal ini.
"Eh, bentar deh. Kamu cukup keluar rumah sebentar, abis itu liat ke kiri. Aku ada didepan rumah temen ku yang gag jauh dari rumah kamu, please sebentar aja Najwa, lagian aku gag akan ngapa-ngapain kamu kok. Please yaaa.." Paksa Aldrin yang bikin aku BT karena baru kenal udah ke-pd-an.
Tapi akhirnya aku keluar rumah dan mencoba mencari Aldrin yang katanya sudah di depan rumah temen nya sambil melambai-lambai kan tangan. Aku membawa telfon rumah yang wireless alias bisa dibawa kemana-mana dan bingung mencari dimana sosok Aldrin itu. Voila, akhirnya Aku melihat Aldrin. Tapi, siapa ya itu? Aku bingung karena aku sama sekali belum pernah melihat laki-laki tinggi besar dan botak itu.
"Hai, Najwa Najwa, kamu liat aku kan? aku dadah dadah nih sama kamu, lihat ke kiri" Teriak Aldrin di telfon penuh semangat.
"Mana sih, kamu yang dirumah kak Gio yah?"
"Iyaaaaa, yaudah sana kamu masuk kerumah lagi. Udah liat aku kan?"
Sambil masuk kerumah, aku masih bingung dengan kelakukan laki-laki di telfon ini. "Udah sih, tapi rada gag jelas. Yang aku liat serem banget, ada yang dadah dadah kepalanya botak, terus tinggi banget pake baju putih, itu kamu yah?"
"hahahhaaa itu aku Najwa, yaudah salam kenal lagi yah. Selamat malam."
"Malam."

1st

10.00-Saturday
Keesokan harinya, Sabtu pagi itu aku pergi ke International school (baca : internat), tempat biasa aku  berlatih GBM. Dijam istirahat, aku cerita pada Ninit dan Gita tentang kejadian tadi malam.
"Nit, masa tadi malam ada cowo namanya Aldrin nelfon kerumah cuma buat kenalan. Aneh banget Nit, katanya sih anak SMA, kamu kenal ga?"
Ninit yang mendengarnya agak kebingungan, "Aldrin? Aku sih enggak kenal Naj, coba tanya Gita deh.."
"Git, kamu kenal gag sama Aldrin anak SMA, kalau gag salah sih tadi malam aku lihat dia di depan rumah Kak Gio, orangnya tinggi besar dan botak"
"Yammpun, itu kak Aldrin aku kenal Naj, dia temen nya kakak ku. Anak basket kan dia? Lagian sering kali kak Aldrin main basket di depan situ."
"Hah? Kak Aldrin sering main basket disini?"
"Iya Naj, kalau kita latihan yang sore, dia pasti main kok disini. Nanti deh, kalau dia ada, aku kasih tau yah.."

12.00
Beeep beeeep. Bunyi sms di HPku
From : +62815765xxx
"Najwa, hari ini latihan GBM ya? Mau aku jemput? Aldrin."
Haaaaahhh, PD banget nih orang baru kenal semalem udah mau jemput segala. Aku langsung membalas nya dengan
To :  +629815765xxx
"Ga usah, aku naik bis jemputan. Trims."
From : +629815765xxx
"Aku udah didepan internat, aku tunggu ya."
 To : +629815765xxx
"Aku bilang enggak ya enggak. Kamu pulang aja."

"Niiiit.. Niiitttt.. Giiitt.. Giiittt.." teriak Najwa diruang latihan.
"Gimana ini, orang itu aneh banget udah mau jemput aku segala. Udah gitu, dia tau dari mana lagi no HP aku. Kan aku gag ngasih tau ke dia. Nit, Git, serem deh cowo ini.."
Gita dan Ninit kompak hanya tertawa.
Setelah sms itu, aku menjadi tidak tenang, takut kalau Aldrin tetap ada di depan menunggu ku pulang. Setelah latihan selesai, aku langsung berlari ke bis dan tidak melihat disekeliling ku, takut-takut ada Aldrin. Aku sembunyi di dalam bis. Dan pulang kerumah dengan tenang..

19.00
From : Aldrin  Aneh
"Najwa, kamu malam ini kemana? Kita telfonan yuk.."

To : Aldrin Aneh
"Gag kemana-mana. Aku sibuk, mau ngerjain PR!"

From : Aldrin Aneh
"Aku bantuin ngerjain ya. Kalau begitu, aku datang kerumah kamu. Tunggu ya.."

To : Aldrin Aneh
"TIDAK USAH DATANG"

From : Aldrin Aneh
"Oke, aku telfon saja kerumah setengah jam lagi."

Dalam hati aku berteriak "AAAAHHH Aldrin ini emang bener-bener aneh! Ada ya cowo, anak SMA, anak basket, aneh kayak begitu. Udah ke-pd-an, hidup lagi". Kriingg kriinnggg..
"Teteh, ini telfon dari Aldrin." Teriak mama dari ruang tengah rumah ku. Dengan badan lemes, aku malas sekali mengangkat telfon dari lelaki aneh ini. Yang membuat ku lebih jengkel mama bilang "Teh, siapa tuh Aldrin? Temen baru apa calon pacar?" goda mama. "ih mama, enggak banget deh. Ini bukan temen, tapi orang aneh!." Mama malah tertawa dan terus menggoda ku, sampai aku memutuskan untuk menerima telfon dikamar saja.
"Aldrin, kamu ngapain sih nelfon aku? Kan aku tadi bilang lagi sibuk, mau ngerjain PR. Kamu itu jadi mengganggu tau!"
"Maaf ya Najwa, aku cuma pengen bantuin kamu kok. Siapa tau kamu kesusahan. Lagian, malam minggu gini kok ngerjain PR sih? Kita pergi jalan-jalan aja yuk.." ajakan Aldrin ini membuat aku ingin muntah!
"Enggak, males. Pergi aja sendirian. Eh Aldrin, kamu itu tau nomer telfon rumah aku sama no HP ku dari siapa? dan kok tau rumah ku juga? aku jadi takut nih, kamu seperti mata-mata." Tanya ku panjang lebar, kesal karena lelaki ini serba tau tentang ku. Dan aku semakin kesal dengan jawaban Aldrin yang sepertinya mengejek ku "Aku tau nomer telfon rumah kamu dari buku telfon yang biasa, kalau nomer hp gag susah nyarinya, karena kamu junior nya Santi di cheers kan? Jadi aku tau dari dia. Udah gitu, kamu kan anak SMP yang hobi nya jalan kaki kalau pulang kerumah atau ke sekolah, jadi aku ikutin kamu aja, ternyata rumah kamu deket dengan rumah temen aku. Kamu tau gag, kamu sering banget jalan kaki sampai betis kamu besar gitu, kamu gag malu apa sama temen-temen yang lain? Hehhee.." 
"Aldrin, kamu itu maunya apa sih? kalau cuma mau ngejek aku, gag usah nelfon. Terserah aku mau punya betis besar ato tidak, karena kamu bukan siapa-siapa ku. Udah aku mau tidur, gag usah nelfon lagi!"
Telfon itu langsung ku matikan dan aku sama sekali tidak ingin mendengar lelaki aneh ini menelfon lagi. Aku langsung pesen ke mama kalau ada telfon lagi dari Aldrin, bilang saja aku sudah tidur.
Beep beeeep.
From : Aldrin Aneh
"Hai bintang, selamat tidur. Jangan marah ya, besok aku jemput ya kita jogging sama-sama."
Loh, kenapa Aldrin memanggil ku bintang? Apa dia tau aku suka bintang? Aduh sebenernya apa sih maunya Aldrin ini. Aku sampai bingung, dan rasanya aku harus menceritakan ini ke Fania sahabat ku. Ohiyaa, aku tidak akan pergi jogging dengan nya besok pagi karena aku mau bangun siang. Huh, Aldrin!





Hehheee, ceritanya disambung lain kali yah. HHAHAA