Hai readers, tanggal 20 december kemarin
saya berlibur ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Ya, Yogyakarta selalu
menjadi kota paling istimewa buat saya. Istimewa karena kota ini
menyimpan beribu kenangan dan berjuta tempat wisata. Salah satu tempat
wisata yang dari dulu membuat saya penasaran adalan Wisata Merapi.
Wisata ini dimulai sejak terjadinya erupsi merapi alias meletusnya
gunung merapi. Karena kejadian itu, banyak sekali rumah-rumah warga
yang hancur dan tertutup debu abu vulkanik dari gunung tersebut. Selain
rumah yang pada hancur, banyak juga korban yang meninggal. Salah satunya
juru kunci merapi yang juga abdi dalem Keraton Ngayogyakarta yang tak
lain dan tak bukan adalah Mbah Maridjan (ROSOOOO) !!
Ternyata,
perjalanan saya diluar dugaan. Memasuki jalan kaliurang atas, cuaca mendung
dan dingin menyambut kedatangan saya. Bbbrrr dingin sekali, kesana tanpa
membawa jaket itu fail banget. Tapi yasudah tidak terlalu penting, yang
penting sampai dan melihat keindahan merapi. Tees memberikan penjelasan
banyak tentang merapi, dimana tempat evakuasi, tempat lahar merapi,
desa-desa yang dulu terisolasi, kali-kali yang rusak, dll. Wooww semakin
penasaran seperti apa merapi itu. Untuk masuk ke kawasan merapi, setiap
pengunjung harus membayar tiket masuk sebesar Rp 3.000,- per orang dan
pengunjung akan disuguhi pemandangan desa-desa yang belum semuanya
pulih.

Foto disebelah
itu tepat di tengah-tengah, kalau tidak kabut kita bisa naik ke atas dan
sampai ke puncak. Hmm sayang sekali yah sudah sampai sana tapi tidak ke
puncak. Tandanya next time, saya harus ke merapi lagi untuk melihat
gunung ini lebih dekat. Let's join!
Setelah
menikmati keindahan setengah puncak itu, saya lanjutkan menuju desa
Mbah Maridjan, tempat nya tidak terlalu jauh dari puncak. Setiap
pengunjung harus berhati-hati, sebab jalannya belum bagus dan banyak
sekali gumpalang pasir. Kalau hujan udah mirip lumpur. Kyaaa!
Sedih nih. why? lihat rumah si mbah yang udah rata ama tanah yang tertutup abu.
Ga
heran sih, karena letak rumah mbah dengan merapi cukup dekat. Udah gitu
si mbah pake acara ga mau ngungsi dari merapi jadi ya dengan sangat
sedih ikut menjadi korban. Foto dibawah ini yang di atep-in, itu adalah
tempat dimana mbah maridjan ditemukan.
Ada
lagi yang menyedihkan, yaitu ketika melihat mobil apv yang digunakan
untuk evakuasi, malah hancur, gosong terkena abu panas. Alhasil
menjadikan 2 wartawan meninggal saat kejadian.
Cerita tentang meninggalnya kedua wartawan ada disini, semoga tetep bisa kebaca yah.
Setelah
lama menunggu hujan yang tak kunjung reda, ternyata disekitaran merapi
mengeluarkan asap yang ternyata dari belerang. Asap itu semakin lama
semakin besar dan menggumpal di awan. Kemudian tees menanyakan penyebab
dari asap tersebut kepada mas-mas petugas yang khusus mengontrol keadaan
merapi. Dari penjelasan nya, ternyata hujan deras menyebabkan belerang
yang ada dilereng gunung naik sehingga asap belerang menyembur ke atas.
Dan juga efek lainnya bikin ada aliran ke kali-kali di sekitar merapi,
seperti kali kuning, kali gendol, dll.

Just
for info juga, ada foto-foto tentang juru kunci merapi yang ternyata
turun temurun dari bapaknya mbah maridjan, mba maridjan, dan adeknya si
mbah. wooow!
Semoga
setelah membaca ini, temen-temen yang baca bisa tertarik ke wisata
merapi. Supaya kita bisa lebih menghargai alam dan juga secara langsung
membantu perekonomian warga sekitar lereng merapi. Happy holiday, guys.
Love, Alinda Permana